skip to main |
skip to sidebar
Kupaksakan kaki yang sangat berat untuk melangkah. Sumpah aq g tau, apakah keadaanq ini masih layak disebut manusia. Indikasi syndrome “loe-tau-nggak-sih-gue-pngen-enyah-dari-dunia-ini” : muka suntuk + kucel (gak wenak didhelok ez pokok e), baju udah kayak nggak disetrika satu tahun (akibat berusaha dengan sekuat tenaga biar dapet contekan, tapi akhirnya nggak dapet2 + cari wangsit juga nggak nemu2). Anugrah-terindah-dalam-hidup itu terjadi tidak lain dan tidak bukan disebabkan oleh UTS, salah satu ujian hidup yang harus saya lewati mengingat saya adalah mahasiswa berbudi pekerti luhur yang cinta akan Indonesia. MERDEKA !!...
Tapi sebelumnya, ijinkan saya untuk mengucapkan sepatah-dua patah kata untuk dosen2 tercintah, yang telah memberikan anugrah-terindah-hingga-saya-mengidap-syndrom-aneh-ini dengan perantara goresan2 tinta yang temaktub dalam lembaran SOAL yang dijepret lengkap dengan LEMBAR JAWABAN yang sangat memikat …. Terimakasihku kepada :
Tim mata kuliah PAI. Pak hakim… kenapa anda mengirimkan seorang militer untuk menjaga ruangan saya, Pak? Sungguh menyeramkan you know. Tapi terima kasih telah membuat soal yang meskipun saya tidak mengerti apa itu, tapi saya bisa menjawabnya dengan (agak sedikit) lancar. Alhamdulillaah…. ^^v
Pak Samian, bapak dosen yang telah mengubah sudut pandang saya akan sulitnya fisika (dari sulit menjadi difficult). Terima kasih atas soal2 (Bukan Soal Biasa) yang telah bapak berikan. Saya sungguh terharu. Mengapa soal yang anda berikan terasa begitu mudah hingga bisa membuat saya menangis darah setelah mengerjakannya? Tau nggak sih, Pak. Setelah 6 tahun saya belajar fisika, belum pernah ada guru yang ngasih saya nilai A++. Makasih telah memberikan nilai A++ itu kepada saya. ( Amiin… )
Trio macan tim mata kuliah Biologi. Aq nggak tau lagi harus ngomong apa. Tapi yang jelas, Pak, Buu’… mending itu soal buat anak SD ajah. Nggak level atuh… (ketinggian mksudnyah. Hhe) wanna cry aq le’ inget soal Bo tuh… Hiks
Pak Agus. Aku sampek nggak bisa ngebedain, itu tuh soal filsafat ato soal bhs.indonesia yak… ngarang bebas sampek jadi prosa yang amburadul dengan imajinasi yang berlebihan..
Read More…
0 comments:
Post a Comment